Tips

Your Job is Not Your Career

2 years ago

Dilihat 878 kali

Anisa Luana

Karir tidak datang dengan sendirinya, namun kita yang mewujudkannya

Banyak orang sering berbincang tentang pekerjaan mereka, menceritakan hal sedang mereka kerjakan, namun masih sering juga yang salah kaprah antara pekerjaan, profesi atau karir. Ketika ditanya bagaimana perkerjaanmu jawabnya mungkin “sekarang baru mengurus x,y,z” atau “aku lagi punya projek ini bro” dan jawaban ini terkadang akan sama Ketika ditanya sekarang profesinya apa atau bagaimana karirnya. Padahal ada perbedaan antara pekerjaan, profesi dan karir dan Ketika kita memahaminya akan berdampak besar pada hidup kita.

 

Pekerjaan (Job)

Pekerjaan adalah sesuatu yang kita lakukan dan bersifat jangka pendek atau sementara. Kita akan menukar waktu kita untuk melakukan sebuah pekerjaan, jika di dalam perusahaan maka pekerjaan adalah salah satu instrument di dalamnya. Pekerjaan didapatkan dengan cara melakukan sesuatu maka hal tersebut akan menjadi pekerjaan kita. Contohnya : mengecat, mengetik, merapkan dokumen, membuat laporan, mengaudit keuangan, menulis kode program, memimpin rapat dan lainnya.

 

Profesi (Profession)

Profesi adalah sebuah sebutan untuk seseorang yang memiliki kemampuan khusus. Kita akan meukar skill kita dengan uang, dan kita dihargai melalui seberapa terampilnya kita. Profesi didapatkan melalui pendidikan yang terarah, jabatan spesifik milih perusahaan  atau pekerjaan yang dilakukan secara terus terus menerus dan berulang. Contohnya : Supir, Auditor, Programer,  Sekretaris, CEO dan lainnya.

 

Karir (Career)

Karir sering juga diartikan sebagai perkembangan, jenjang atau kemajuan namun saya lebih suka menyebutnya arah hidup atau keseluruhan proses dalam hidup. Karir ini milik pribadi bukan tempat kita bekerja dan sifatnya jangka Panjang. Karir itu adalah akumulasi apa yang kita lakukan dalam jangka Panjang.

 

Pekerjaan menjadi sebuah media untuk mendapatkan uang guna memenuhi kebutuhan kita setiap hari dan pekerjaan adalah sesuatu yang diberikan oleh perusahaan terhadap kita secara profesional untuk mencapai tujuan organisasi, maka pada hakikatnya pekerjaan ini bukan milik kita namun milik perusahaan. Beda halnya dengan karir, tujuan atau proses jangka panjang yang dimiliki seseorang hal ini sepenuhnya milik pribadi dan kita sendiri yang menentukan.

 

Tak sedikit orang sukses karena mereka merencanakan karirnya, sehingga memiliki pola pikir untuk terus berkembang hingga mencapai tujuan, bahkan ketika tujuan tersebut sudah tercapai sering kali tujuan akan ikut berkembang sehingga kita tidak akan berhenti di suatu fase tertentu. Namun jika focus kita hanya pada pekerjaan maka kita hanya akan melakukan hal tersebut berulang kali tanda ada perubahan, tidak ada penambahan pengetahuan atau hasil. Hal itu akan berhenti menjadi rutinitas yang dilakukan berulang kali.

 

Mari kita renungkan. Sudahkan kita merencanakan karir? Atau selama ini hanya melakukan pekerjaan saja? Mari kita cek, caranya cukup mudah. Tanyakan berberapa pertanyaan ini pada diri kita sendiri.

 

“Apa sebenarnya yang ingin kita capai dalam hidup ini?”

“Adakah hal baru yang kita dapatkan dalam 1 bulan? 1 tahun? Atau berberapa tahun ini?”

“Apakah pengetahuan atau skill baru yang kita dapatkan bermanfaat untuk masa depan kita?”

 

Jika merasa jawaban dari pertanyaan di atas kurang memuaskan itu bisa menjadi tanda-tanda karir kalian belum terencana, maka mulailah rencanakan karir impian kalian. Mulailah rencanakan karir kalian dari tujuan akhir kalian lalu jabarkan apa yang harus kalian lakukan untuk mencapainya.

 

Jika jawabanya sudah memuaskan, kalian sudah berada di kondisi yang tepat. Perjelas karir kalian, apa tujuan akhirnya, ingat kembali apa yang harus kalian lakukan untuk mencapainya, tetap berproses untuk mencapai karir yang kalian inginkan dan ingat, nikmati perjalanan karir kalian. Karena karir bukan hanya tentang hasil namun juga seluruh proses yang kita lalui untuk mencapainya.

 

 

 

Satya Abdul Halim Bahtiar

Career Coach

Universitas Amikom Yogyakarta